CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, 06 November 2009

Dengarkan aku YA ALLAh………………..

Bismillahi Rahmani Rahim…..
Allah Yang Maha Tahu, hanya Engkau yang tahu apa yang tengah hamba rasakan saat ini. Hanya Engkau yang tahu bahwa sebenarnya hati hamba selalu gelisah karena adanya perasaan yang lain terhadap salah satu hamba-Mu.
Ya Allah… ampunilah hamba karena memiliki perasaan ini terhadap dia. Ampunilah hamba sekiranya ini semua membuat hamba tidak menjalankan amanah-Mu sepenuhnya. Hanya Engkau yang tahu sebenarnya, perasaan, dan isi hati hamba. Dan hamba sadar mungkin hamba terlalu lemah dalam hal ini. Terlalu lemah sehingga hamba tak kuasa untuk menahan segala rasa itu yang masuk ke dalam hati hamba…
Allah yang Maha Bijak…. Engkaupun tahu bahwa sebenarnya hamba tidak akan pernah sanggup untuk mengungkapkan semuanya. Karena itu ya Allah… atas kuasa dan ijin-Mu, sampaikanlah perasaan hamba terhadapnya dengan cara yang bijak dan dengan cara yang sebaik mungkin sehingga diapun tahu dan mengerti apa yang sebenarnya hamba rasakan.
Ya Allah… hamba mohon berilah ketenangan pada hati ini….berikanlah hamba petunjuk agar hamba bisa menyisihkan perasaan ini dari hati hamba. Sesungguhnya hamba mencintai dia karena-Mu….

Kamis, 04 Juni 2009

Hmm... sekedar iseng dan mencoba untuk sedikit berpuitis Hehehe.....

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.....

Bila Cinta berbicara....

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama-lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”

Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya?”

Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.



NOTE :

Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama CINTA.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama CINTA.

Karena cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

Bertahan

Di sebuah daerah terpencil di pinggiran kota, ada seorang guru muda yang sudah cukup lama mengabdi sebagai pengajar di sebuah Sekolah Dasar Terpadu. Gajinya tidaklah terlalu besar, masih di bawah standar UMR daerah tersebut. Sebagai seorang wali kelas, tugasnya tampak lebih berat dan full setiap harinya. Bahkan tugas -tugas administrasi kelas pun membuatnya selalu lembur. Pada awalnya, dia menikmati semua itu. Besar kecil nya gaji tak membuatnya pasrah, ia tetap bersemangat dengan memendam harapan akan adanya kehidupan yang lebih baik baginya kelak.

Namun, sebagai mana manusia pada umumnya, keletihan dan ketidak puasan pasti datang seiring berjalannya waktu. Perbaikan standar gaji tak juga diterimanya. Sedangkan dia harus membiaya hidupnya sendiri yang semakin hari semakin membengkak. Gaji tak bisa lagi menutupi kebutuhan hidup, sedangkan dia sama sekali tidak menyukai sesuatu yang gratis atau hanya bergantung pada pemberian orang.

Maka dia pun menambah aktivitas yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan. Dia berjualan baju di pasar setiap hari libur, dan mengajar anak TK sesudah mengajar di SD, sampai malam. Begitulah setiap harinya. Tak ada waktu untuk berleha -leha. Agar bisa tetap bertahan.

Sampai akhirnya sampai ia pada batas kelelahannya. Ia sering mengeluh pada teman dekatnya. Ia ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik; tentunya secara finansial maupun iklim kerja. Lalu ia pun mulai bergerilya lagi, melamar pekerjaan ke tempat lain. Ia bertekad untuk pindah dari sekolah itu, meskipun berat rasanya meninggalkan anak -anak yang diajarinya.

Kemudian, pada suatu hari, saat ia masuk kelas tiba -tiba suasanan begitu sunyi. Anak -anak yang biasanya ramai menyambutnya tidak tampak satupun. Dan, itulah, tiba -tiba beberapa orang anak memeluknya dari belakang sambil berkata; “Ibu, selamat ulang tahun!” mereka mencium telapak tangannya. Diikuti seluruh anak yang diajarnya. Mereka memasang sebuah karton besar di kelas yang ditulisi ucapan selamat ultah oleh seluruh anak.
Guru itupun tak kuasa menahan air matanya. Dia menangis sambil jongkok di depan kelas. Anak -anak itu satu persatu menyerahkan bingkisan hadian ulang tahun dan selembar surat.

Di rumahnya, guru itu membuka surat -surat cinta itu dan membacanya sambil menangis. Terutama saat membaca, “Ibu, tak ada yang bisa kuberikan selain ucapan ini. Selamat ulang tahun ibu guru. Terima kasih karena telah begitu baik mengajari kami selama ini. Terima kasih atas segala yang telah ibu berikan. Kami mencintai ibu”

Keesokan harinya, guru itu berkata pada temannya, bahwa dia tidak jadi pindah kerja. saat ditanya alasannya, guru itu menjawab, “aku punya anak -anak. aku belum bisa meninggalkan mereka. belum saat ini”


NOTE :

Di saat kenyataan hidup begitu sulit sehingga kita merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat anda bangkit kembali untuk mencoba bertahan? Lalu terus berjuang? Apa yang bisa membuat kita tetap bertahan di jalan ini?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini, kita pasti bisa melewatinya. Karena kita tak pernah sendirian. Alloh bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa kita. Itulah yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang –orang yang mencintai kita. Terkadang hal -hal yang dianggap sepele, bisa membuat kita bertahan. Bertahan, dan terus bertahan. Perhatian, doa, dan cinta dari orang -orang terdekat, adalah salah satu sumber kekuatan kita. Kita merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga kita mengerahkan segenap energi kita untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan, yang tak akan pernah ada ujungnya sampai kita mati.

Sebab kuat itu bukan pada saat kita bisa mendapatkan, namun saat kita bisa memberi. Kuat bukan saat kita bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat kita jatuh lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.

Story

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senag bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke puncak pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang rindang daun-daunnya, anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.” Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?“ Duh maaf, akupun tak punya rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.” Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.” Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal pesiar?”


“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.

Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil meneteskan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.


NOTE :

Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

Sabtu, 30 Mei 2009

Bagimu perawat..............

…kamu memegang peranan besar dalam hidup
kami semua
Kamu memberi padaku begitu banyak dan meminta
kembali begitu sedikit
Sepanjang hidupku, begitu banyak orang yang telah hadir dan menyentuh kehidupanku, namun aku merasa paling diberkati oleh seseorang, yang dengan kepedulian dan kasihnya, menunjukkan belas kasihan yang besar dari hatinya yang mulia
Hingga menyentuh sampai kerelung hati dan hidupku, dan juga ketika aku sadar bahwa ia selalu berada disisiku dan bersedia membantuku
Bagiku, kamu adalah seorang yang sangat menyenangkan, tempatku yang lebih baik untuk hidup.

Sumber : Anne Bishop & john Scudder, Nursing Ethics : Holistic caring practice, 2nd.ed,Boston,2001

Kamis, 28 Mei 2009

Kiat menghadapi masalah

Pertama : harus siap, dalam artian hati kita senantiasa haru siap. Hidup tidak akan selalu cocok dengan apa yang kita inginkan. Orang yang paling menderita adalah orang yang selalu menginginkan apa yang ia kehendaki, padahal kita tahu manusia hanya bisa merencanakan namun Allahlah yang menentukan. Baik menurut kita belum tentu baik bagi Allah.

Kedua : kalau sudah terjadi cobaan, kita harus ikhlas dan ridho. Barang siapa yang ridho, maka Allah akan mengasihinya. Banyak orang yang menderita karena tidak meridhoi apa yang Allah berikan kepadanya.

Ketiga : jangan mempersulit diri, minta pertolongan kepada Allah. Kita harus optimis karena semua masalah pasti ada hikmahnya dan Allah tidak akan membebani manusia melebihi kemampuannya.

Keempat : evaluasi diri. Apa yang salah dari diri kita???kita tidak akan pernah rugi jika kita instrospeksi diri.

Kelima : kembalikan kepada Allah. Kita mendapat cobaan berarti Allah masih menyayangi kita. Semua yang ada di dunia ini dalam genggaman dan kuasa Allah SWT dan kepada-Nyalah semua akan dikembalikan.

Nah, klo misalnya kita sudah dapat masalah maka kita :
1. jangan panik, karena panik bisa menimbulakan masalah baru.
2. jangan emosional.
3. ingat kepada Allah dan perbanyak istigfar
4. jangan melankolis
5. jangan putus asa.

Kiat mengahadapi masalah

Pertama : harus siap, dalam artian hati kita senantiasa haru siap. Hidup tidak akan selalu cocok dengan apa yang kita inginkan. Orang yang paling menderita adalah orang yang selalu menginginkan apa yang ia kehendaki, padahal kita tahu manusia hanya bisa merencanakan namun Allahlah yang menentukan. Baik menurut kita belum tentu baik bagi Allah.

Kedua : kalau sudah terjadi cobaan, kita harus ikhlas dan ridho. Barang siapa yang ridho, maka Allah akan mengasihinya. Banyak orang yang menderita karena tidak meridhoi apa yang Allah berikan kepadanya.

Ketiga : jangan mempersulit diri, minta pertolongan kepada Allah. Kita harus optimis karena semua masalah pasti ada hikmahnya dan Allah tidak akan membebani manusia melebihi kemampuannya.

Keempat : evaluasi diri. Apa yang salah dari diri kita???kita tidak akan pernah rugi jika kita instrospeksi diri.

Kelima : kembalikan kepada Allah. Kita mendapat cobaan berarti Allah masih menyayangi kita. Semua yang ada di dunia ini dalam genggaman dan kuasa Allah SWT dan kepada-Nyalah semua akan dikembalikan.

Nah, klo misalnya kita sudah dapat masalah maka kita :
1. jangan panik, karena panik bisa menimbulakan masalah baru.
2. jangan emosional.
3. ingat kepada Allah dan perbanyak istigfar
4. jangan melankolis
5. jangan putus asa.

Sebuah puisi untuk bundaku tercinta




Menatapmu Bunda…....
Ku baca siratan cinta dan pengorbanan yang tak terkira
Memelukmu Bunda....
Ku rasa hangat dan damai dalam jiwa

Menyentuhmu Bunda....
Tersengatku oleh kesucian tak tercela
Mencintaimu Bunda...
Berkahku hidup hingga ke surga

Sejuk senyummu....
Walau letih dan sejuta duka terlintas di mata
Teduh tatapanmu...
Meski hati rapuh dan luluh lantak

Mencium kakimu Bunda....
Tersengatku akan nyawa yang sangat berharga
Menyakitimu Bunda...
Yakin ku tak akan sanggup melakukannya

I Love You Mom....................

Sabtu, 02 Mei 2009

Kangen sama keluarga....




Saking kangennya ma mereka, sampai2 ga tau harus ngomong apa. Salah satu cara ilangin kangen yah Cuma bisa liat fotonya doank...atau denger suaranya ayah, bunda, n adik2ku lewat telp. Hkz...hikz...hikz.... mau diapa lagi coba. Namanya juga lagi dalam proses pencapaian cita-cita (duch... lebay dech... hehehe). Mungkin apa yang saya rasakan sama seperti yang dirasakan oleh teman2 yang juga tinggalnya jauh dari keluarga demi menuntut ilmu...

Yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dalam menjalani semuanya. Toh ini semua juga untuk masa depan. Dalam hati kecilku yakin, Suatu saat nanti saya pasti bisa menuai hasil dari apa yang kujalani saat ini. Harapanku, semoga kelak bisa membuat orang tuaku tersenyum dan hidup bahagia dengan keberhasilanku. Membuat orang tua dan adik2ku bangga dengan apa yang kuraih... AMIN..... 

Sebuah renungan untuk semua “WANITA” ciptaan Tuhan

Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enem.
Malaikat datang dan bertanya, ”Mengapa begitu lama, Tuhan?”

Tuhan menjawab
”Sudahkah engkau lihat semua detail yang buat untuk menciptakan mereka?”
”2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan...., dan semua dilakukannya cukup dengan ”DUA” tangan ini.

Malaikat Takjub
”Hanya dengan ”DUA” tangan???.... Impossible!
Dan itu model STANDARD??!”
”Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.”

”Oh.... tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini karena ini adalah ciptaan favorit SAYA.”
”O yah... Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari.”

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk ”WANITA” ciptaan Tuhan itu.
”Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut Tuhan?”
”Yah... saya membuatnya lembut tapi. Engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang saya berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.”
”Dia bisa berpikir?” Tanya Malaikat.
Tuhan Menjawab : ” Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.”
Malaikat itu menyentuh dagunya...
”TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”

”Itu bukan lelah atau rapuh... itu AIR MATA...” koreksi Tuhan.
”Untuk apa??” tanya Malaikat.
Tuhan melanjutkan :
”Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan.
”Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata Malaikat.
”Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini akan sungguh menabjukan.!”

”Ya mesti.....!!!!!”
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri...
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan...
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidak adilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
CINTANYA TANPA SYARAT............

Dia menangis saat melihat anaknya jadi pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa.
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Hanya ada satu hal yang kurang dari WANITA............
DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA......

Jumat, 01 Mei 2009

hmm... sedikit tips untuk teman-teman Agar anda Disenagi Banyak Orang

Royal dalam memberi pujian
Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Dan kalau anda selalu siap membagikan air segar untuk orang lain. Anda berada pada posisi yang strategis untuk disukai orang lain. Bukalah mata lebar-lebar untuk melihat kebaikan-kebaikan pada diri orang lain. Lalu pujilah dengan setulus hati.

Buatlah orang lain merasa dirinya penting
Tunjukkan dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya jangan membiarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakan maaf dan tepati janji. Serta bersikaplah ramah.

Jadilah pendengar yang baik
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas. Maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah orang yang disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Dengarkanlah dengan antusias dan jangan menilai atau menasihati kalau tidak diminta.

Usahakan untuk menyebut nama dengan benar
Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut salah atau sembarangan. Nama adalah milik berharga dan sangat pribadi. Kalau ragu tanyakan bagaimana melafalkan nama orang bersangkutan.

Bersikaplah ramah
Keramahan memecahkan kebekuan dan kekakuan suasana, keramahan membuat orang lain dihargai dan diterima. Keramahan membuat orang lain betah bersama anda.

Bermurah hatilah
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi, dan tidak kekurangan karena berbagi. Seorang bijak penah mengatakan ini.. maaf lupa namanya. “Orang bermurah hati berbuat baik untuk dirinya sendiri.” Orang yang bermurah hati lebih mudah diterima dan dihargai dibandingkan orang yang egois, pelit dan hanya ingin diberi.

Hindari kebiasaan mengkritik, mencela dan menganggap remeh
Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa membuat orang lain mempertahankan harga diri dengan sikap yang tidak bersahabat. Umumnya orang tidak suka jika kelemahannya diketahui oleh orang lain.

Bersikaplah asertif
Orang yang disukai bukan hanya orang yang menjawab “ya”. Tetapi orang yang bisa berkata “bukan” bila diperlukan. Bisa saja kan pendapat anda dan pendapat orang lain berseberangan. Jangan takut untuk berbeda pendapat dengan orang lain. Bagaimanapun sikap asertif selalu lebih dihargai daripada sikap “YESMEN”.

Berbuatlah apa yang orang lain ingin perbuat kepada anda
Ini dia. Perlakuan apapun dari orang lain yang dapat menyukai hati itulah yang harus anda lakukan terlebih dahulu. Anda harus mulai melakukan inisiatif. Tidak gampang memulai tapi itulah yang harus kita lakukan agar orang lain melakukannya untuk kita.

Cintailah diri sendiri
Harus. Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya. Menyukai dan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, ini berbeda dengan egois yang selalu mementingkan diri sendiri. Atau egosentris yang selalau berpusat pada diri sendiri. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri anda akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain.




hmmm..... di tengah jadwal kuliah yang padat, ada saat di mana kita harus refresing alias liburan. betapa bahagianya diriku meskipun liburannya hanya sebentar. tapi begitu bermakna. bayangin aja, liburannya hanya sekitar 4 hari tapi disempat2in untuk pulang ke palopo. habis kangen ma ortu.hehehe... orang lkagi sibul nyontreng, tapi diriku malah asyik liburan. ops........ sowry dech, bukannya ga jalanin kewajiban sbg warga negara indonesia yang baik, tapi klo bukan sekarang kapan lagi coba??? betul tidak??? :-)

Menghilangkan semua hal yang bikin stres sejenak dengan melakukan hal2 yang kita sukai itu ternyata sangat menyenangkan. huuwwwaaaa................. i'm enjoy my holiday. bener2 menyenangkan, apalagi bisa ketemu dengan ayah dan bunda tersayang + keluarga yang lain.....

Kamis, 30 April 2009

sayangi ayah dan bundamu!

Pernahkah kita memikirkan kesempatan apa saja di dalam kehidupan ini? Banyak kesempatan yang bisa kita lakukan di kehidupan sekarang ini, terutama untuk orang tua kita. Kita sebagai anak yang berbakti, yang sangat dipentingkan adalah mengingat dan mencintai orang tua kita sendiri. Walaupun ada di antara kita ditakdirkan memiliki orang tua angkat, kita tetap berkewajiban mencintai, menyayangi dan membalas segala pengorbanan mereka untuk kita.

Sebagai ilustrasinya, ada sebuah cerita mengenai sebuah keluarga, yaitu keluarga Yang, yang mana memiliki anak tunggal laki-laki. Keluarga ini tergolong keluarga yang kaya raya. Pada suatu hari, anak laki-laki keluarga Yang, bernama Xiao Long, telah tumbuh dewasa. Dengan hidup yang serba kecukupan. Akhirnya anak ini menjadi anak yang sombong, tidak punya rasa hormat dengan orang tua, dan terlebih lagi malas dan menjarah uang orang tuanya. Padahal orang tua Xiao Long telah menyayanginya dan berkorban segala waktunya untuk bekerja agar Xiao Long tidak merasa kekurangan. Akan tetapi Xiao Long telah menghabiskan uang-uang tersebut dengan berfoya-foya dan berjudi.

Suatu hari orang tua Xiao Long terkena sebuah musibah yaitu kecelakaan, dan saat itu juga orang tuanya meninggal dunia. Ketika itu juga Xiao Long hatinya terpukul dan mulai menyesali segala yang telah dia perbuat kepada orang tuanya. Hatinya dipenuhi dengan rasa penyesalan yang dalam “Mengapa aku tidak diberi kesempatan untuk membalas kasihnya? Aku memang anak durhaka yang tidak tahu rasa terima kasih”.

Dari cerita di atas, dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa kita hidup memiliki jangka waktu yang mana tidak kita ketahui kapan selesainya. Waktu-waktu inilah yang dianggap sebagai kesempatan emas. Yang tidak mungkin bisa kita mundurkan lagi.

Apa yang dilakukan Xiao Long adalah dia tidak bisa mempergunakan waktunya untuk membahagiakan orang tuanya. Malah dia menghabiskan kedurhakaannya terhadap orang tua. Pada akhirnya dia menyesali perbuatannya setelah orang tuanya meninggal. Padahal penyesalan tersebut sudah tidak ada gunanya. Justru hal tersebut membuat diri kita menjadi tersiksa. Otomatis kita menjalani hidup dengan suatu tekanan.

Dari kisah tersebut apa sih yang sudah kita berikan untuk orang tua kita? Dan sampai kapankah kita bisa bersama-sama dengan orang tua kita?

Kehidupan ini penuh arti. Dengan kita Siu Tao, kita dapat diajarkan dan diproses menjadi manusia yang baik punya cinta kasih pada orang tua. Sebenarnya orang tua tidak menuntut material terhadap kita, tetapi mereka hanya ingin sekali selalu diingat dan agar kita betul-betul menjadi orang yang berguna buat keluarga dan orang lain.

Justru itulah, kita harus menggunakan waktu ini untuk membalas budi mereka hingga waktunya selesai. Sebab jika waktu telah berakhir, kita tidak bisa membalas budi mereka. Apakah di kehidupan yang akan datang, kita dapat menjadi anak mereka? Belum tentu bukan? Oleh sebab itu, tunggu apa lagi? Waktu selalu berjalan cepat dan kesempatan pun semakin sempit. Kesempatan emas tidak akan kembali lagi.

Bayangkan jika seandainya suatu saat nanti kita belum sempat membahagiakan orang tua kita dan orang tua kita sudah tidak ada lagi??? naudzubillah min zalik...
semoga hal itu tidak terjadi dan semoga kita senantiasa menjadi kebanggan orang tua kita

Selasa, 28 April 2009


Create your own at MyNiceSpace.com

Jumat, 17 April 2009

Kuliah Di Keperawatan????

Subhanallah... sebuah anugrah bagiku bisa menuntut ilmu di sini. Menuntut ilmu untuk kepentingan orang banyak,untuk menolong orang lain...
Bagiku orang yang kelak menjadi ”Perawat” adalah orang yang terpilih..
Bahagia rasanya bisa menjadi salah satu orang terpilih itu...
Meskipun aku tahu kalau tidak semua orang berpikir seperti itu.
Menuntut ilmu di tempat ini adalah jalan terbaik yangAllah berikan kepadaku...

Menjadi perawat itu tidak gampang.
Ada banyak hal yang harus dimiliki oleh seorang perawat...
Seorang perawat harus memiliki sikap yang senantiasa mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri..
Seorang perawat harus ikhlas...
Seorang perawat harus selalu belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan...
Seorang perawat harus ramah, baik, jujur, memiliki sikap empati.
Seorang perawat harus memiliki mother insting
Seorang perawat harus menghargai orang lain...
Seorang perawat harus memiliki sikap yang tidak membeda2kan pasien yanng dirawatnya.
Dan bahkan seorang perawat itu harus memiliki prinsip bahwa orang yang dirawatnya adalah bukan orang lain melainkan keluarganya. Seorang perawat merasa bahagia bila melihat pasiennya bisa sembuh dan sehat kembali..

Hhmm...... begitu muliakan seorang perawat itu???
Di satu sisi hatiku begitu sakit melihat kenyataan yang ada. Terkadang perawat hanya dianggap remeh atau di rendahkan oleh pihak lain. Begitu banyak yang dikorbankan oleh seorang perawat untuk kepentingan orang banyak, tetapi terkadang itu semua tidak sebanding dengan apa yang di dapatkan oleh seorang perawat.
Tapi di sisi lain, saya berpikir bahwa mungkin ini semua terjadi karena ada sebagian perawat yang sudah tidak memiliki sikap2 seperti itu lagi sehingga tidak mencerminkan sikap profesionalisme perawat yang sebenarnya.
Yach semuanya kembali pada diri masing2..kalau kita sebagai perawat tidak ingin di anggap remeh, maka jangan pernah berhenti untuk belajar dan menambah pengetahuan.

Satu hal yang saya harapkan...
Kelak saya dan teman2 yang menuntut ilmu di sini, sebagai generasi penerusnya dunia keperawatan mampu mengubah image perawat di masyarakat... mampu memberikan pelayanan kesehatan yang benar2 sesuai dengan ilmu pengetahuan yang berkembang.
Yang terakhir, saya berharap kami semua dapat memajukan keperawata kelak... amin..

Sekarang.... aku harus menyadari bahwa ilmu yang aku peroleh itu tidak akan pernah cukup... saatnya harus belajar lebih giat lagi.
Senantiasa berusaha dan berihtiar kepada Allah
Semoga apa yang kuharapkan dapat terwujud... A M I N ...........

I”m Proud To Be a Nurse

Mengapa harus mengeluh?????

Aku tahu klo aku tidak boleh selemah ini.
Aku harus kuat!!!!
Apapun yang akan terjadi nanti.....
Bahkan untuk hal yang sesulit apapun. Aku HARUS SIAP!!!!

Mulai sekarang akan kutanamkan dalam diriku sendiri untuk tidak menjadi cewek yang ”MANJA”
Sedikit-sedikit mengeluh.... aku harus jadi cewek yang ”KUAT”... yang ”TEGAR” dan nanti aku harus jadi PEMENANG dan yang TERBAIK...tanpa harus bergantung pada orang lain, jika bisa melakukannya sendiri. Ngapain mengharapkan orang lain???
”Aku Harus Yakin Kalau Aku Selalu Bisa”

Defenisiku tentang “S A H A B A T”

Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih sayang dan kau panen dengan penuh terima kasih. Dan dialah naungan dan penghangatanmu, karena engkau menghampirinya saat tubuh butuh kedamaian. Apabila dia bicara mengungkapkan pikirannya, engkau tidak takut membisikkan kata ”TIDAK” dikalbumu sendiri, kau juga tidak menyembunyikan kata ”YA” dan tidak ada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan. Karena kasih sayang yang menyisahkan pamrih, dalam jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan. Hanya menangkap yang tiada di harapkan, dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika dia harus tau musim surutmu, biarlah dia mengenal musim pasangmu.

Tiada yang lebih indah daripada kasih seorang sahabat. Sahabat menaruh kasih di setiap waktu, slalu ada dalam setiap kesukaran, slalu ada dalam setiap kesempatan.

Persahabatan seperti tangan dan mata....
Saat tangan terluka, mata menangis....
Saat mata menangis, maka tangan akan menghapusnya..........

Kamis, 16 April 2009

Rintihan HatiKu.............. ^

Aku berharap kepada Allah akan lurusnya aQidah...dan iman. berharap kepada Allah akan segala apa yang kulakukan diterima-Nya, sebagai amalan shalih yang mendatangkan pahala. berharap kepada-Nya akan cinta dan ridhonya...

Aku takut kepada Allah jika iman ini ternodai syirik. Takut kepada Allah jika amalanku tak diterima-Nya. takut jika aku berbuat dosa dan maksiat. Takut jika tobatku tak diterimanya. Takut jika diri ini dihinakan dalam neraka-Nya.Takut kepada-Nya akan dibenci dan dimurkai.

Harap dan takutku kepada Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya dan petunjuk Rasul-Nya. Dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan semoga harapanku mendatangkan ridho-Nya, semoga Takutku mendatangkan cinta-Nya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan kasih sayang-Nya kepadaku. semoga Dia mengampuni orang-orang yang jahat dan telah menyakiti hatiku. semoga Allah menguatkan hatiku dalam BERISTIQOMAH DI JALANNYA..........

A M I N ...........................

Jumat, 10 April 2009

Rhyn just wanna say.....

Hidup adalah PERJUANGAN dan COBAAN
Perhatikan hari burukmu dan berusahalah untuk memperbaiki itu semua...
Seiring dengan berjalannya waktu, buatlah hidupmu menjadi lebih baik...
Jangan mengecewakan orang lain jika tak ingin kecewa karena sebenarnya kita menuai sesuatu dari apa yang kita perbuat
Allah menguji keikhlasan dalam kesendirian, Allah memberikan kedewasaan ketika masalah berdatangan, Allah melatih ketegaran dalam kesulitan
Cintailah Allah dengan ILMU......